Senin, 15Agustus 2022 | Lokakarya Pelibatan FKTP Swasta dalam Program Eliminasi TB
Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan balk di Dunia maupun di Indonesia dengan jumlah kasus dan kematian yang tinggi. Kesenjangan antara estimasi kasus TB di Indonesia dengan jumlah kasus TB yang ternotifikasi masih lebih dari 30% selama 3 (tiga) tahun terakhir. Sebagian besar notifikasi kasus TB merupakan kontribusi dari layanan pemerintah. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan swasta di Indonesia besar dan masih terfragmentasi sehingga pelibatan fasyankes swasta dalam program TB masih menghadapi berbagai tantangan.
Berdasarkan Global TB Report Tahun 2019, jumlah kasus TB di Indonesia sebanyak 845.000 kasus dan kasus TB resistan obat (TB RO) sebanyak 24.000 kasus. Cakupan penemuan dan pengobatan pasien TB saat ini masih rendah. yaitu 67% kasus TB SO dan kasus TB RO yang memulai pengobatan sebesar 17%. Berdasarkan notifikasi kasus TB tahun 2019, hanya 70% RS Pemerintah dan 50% RS Swasta yang melaporkan kasus TB. Sementara itu, kontribusi DPM/Klinik swasta masih rendah (1%).
Dinas Kesehatan Kota Salatiga melaksanakan Lokakarya Pelibatan FKTP Swasta dalam Program Eliminasi TB yang berlangsung dua hari bertempat di Oemah Djari ,Senin 15/8/2022 pada hari Pertama. Peserta terdiri atas 32 orang yaitu Kepala Bidang P2P, Sub Koordinator P2M, Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan, Wasor TB, Technical Officer TB pada Dinas Kesehatan Kota Salatiga, , Perwakilan KOPI TB, dan FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) di Kota Salatiga.
Tujuan Kegiatan ini adalah Meningkatkan keterlibatan FKTP swasta dalam Program TB, Meningkatkan kapasitas FKTP swasta untuk memberikan pelayanan TB, Meningkatkan Keterlibatan FKTP Swasta dalam jejaring eksternal TB, dan Mensosialisasikan isu terkini terkait Program TB.
Kegiatan di buka oleh di buka oleh Kepala Bidang P2P, dr. Prasit Al Hakim , dilanjutkan dengan Penyampaian Analisa Situasi TB Kota Salatiga oleh Sub Koordintor bidang Pengendalian Penyakit Menular, Wahyu Hudoyoko, S.K.M., M.P.H , Kemudian penyampaian materi Peran Klinik dan DPM dalam Implementasi PPM, oleh drg. Rita Widyaseptriana, dilanjut dengan materi Pencatatan Pelaporan Program TB untuk DPM/Klinik oleh oleh Technical Officer TB, Vivian Rheza A.F., SKM, dilanjut dengan Tata Laksana Pasien TB dan ditutup sengan Diskusi untuk kegiatan Hari Pertama.








