OJT Kasus Kegawatdaruratan Ibu dan ANak bagi Dokter, Bidan dan Perawat FKTP ke RS

Salah satu upaya penting untuk menurunkan kematian ibu adalah peningkatan ketersediaan, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kegawatdaruratan Ibu dan Bayi Baru Lahir di fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan kemampuan menangani kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Tantangan dalam pelayanan persalinan dan penanganan komplikasi kehamilan adalah belum meratanya baik dari segi jumlah dan akses maupun kualtias FKTP yang mampu PONED. Saat ini hanya 9.821 (72,9%) puskesmas yang melayani persalinan normal.

Dalam upaya meningkatkan kapasitas tim yang terdiri dari dokter umum, bidan dan perawat di FKTP dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi, maka perlu pembelajaran keterampilan khususnya terkait kegawatdaruratan maternal dan neonatal dalam bentuk on the job training (OJT). Dinas Kesehatan Kota Salatiga melaksanakan kegiatan OJT Kasus Kegawatdaruratan Ibu dan Anak bagi Dokter, Bidan dan Perawat FKTP ke RS di Aula RSUD Kota Salatiga selama 3 hari 22-24 juni 2023. Unsur yang terlibat dalam kegiatan ini meliputi, Fasilitator SpOG, Fasilitator SpA dan 1 Tim yang terdiri dari dokter umum, bidan dan perawat FKTP.

Acara dibuka oleh kabid. Pelayanan Medik dr. Yulia Kristiyany di dampingi oleh Kabid. Kesmas Dinas Kesehatan Bambang Pramusinto S.T., M.T. dilanjutkan paparan oleh dr. Herwati, Sp.OG tentang Metode cuci tangan dan persiapan diri, Persiapan persalinan dan penerimaan bayi baru lahir dengan memperhatikan kebersihan lingkungan perawatan, pencegahan infeksi pada pemasangan jalur infus dan terapi intravena dan pengelolaan alat, linen, bahan habis pakai dan jaringan.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, tim di FKTP dapat mampu dan kompeten dalam menangani kegawatdaruratan maternal dan neonatal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *